DELI SERDANG | KUPASTUNTAS86.COM – Kekhawatiran warga yang tinggal di bantaran Sungai Ular semakin memuncak akibat aktivitas galian-C ilegal yang dinilai merusak tanggul dan mengancam keselamatan lingkungan, Senin (21/7/2025)
Merespons keresahan tersebut, warga dari 4 (empat) kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, yakni :
Kecamatan Beringin,
Pantai Labu,
Lubuk Pakam, dan
Pagar Merbau
membentuk sebuah Aliansi resmi bernama Perkumpulan Peduli Keutuhan dan Kelestarian Bantaran Tanggul Sungai Ular.
Pembentukan aliansi ini dilakukan melalui musyawarah bersama yang digelar pada Senin (21/7/2025), di Dusun PW Asri B, Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin.
Acara tersebut dimoderatori oleh tokoh masyarakat Jaiman Supnur dan dihadiri oleh puluhan warga dari berbagai desa terdampak.
Aliansi sebagai Bentuk Perlawanan dan Kepedulian
Menurut Jaiman Supnur, pendirian aliansi ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap lemahnya penegakan hukum atas maraknya praktik dugaan galian C ilegal di sekitar Sungai Ular.
“Kami sudah pernah melayangkan aduan resmi ke Polresta Deli Serdang pada (19/4) terkait dugaan aktivitas galian-C yang merusak tanggul dan mengancam keselamatan ribuan warga. Namun hingga kini belum ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum,” tegas Jaiman kepada media.
Jaiman menambahkan bahwa Aliansi ini dibentuk karena masyarakat merasa perlindungan hukum yang selama ini diharapkan tidak kunjung terwujud.
Keberadaan Aliansi diharapkan menjadi kontrol sosial terhadap praktik ilegal yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat luas.
“Aliansi ini akan memiliki badan hukum resmi. Notaris sudah kami siapkan, dan setelah struktur organisasi terbentuk, kami akan segera mengurus legalitas ke Kementerian Hukum dan HAM,” terang Jaiman.
Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
Selain sebagai bentuk perlawanan terhadap galian ilegal, Aliansi ini juga bertujuan mendukung program nasional Ketahanan Pangan (KETAPANG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Masyarakat menyadari bahwa keberlangsungan pertanian sangat bergantung pada kondisi tanggul dan aliran sungai yang sehat dan terjaga.
“Jika tanggul rusak dan terjadi banjir bandang, sawah-sawah masyarakat akan hancur. Ini tentu bertolak belakang dengan upaya kita semua dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Sunaryo, Ketua Aliansi terpilih. (TIM)