Rencana Kunjungan Adian Napitupulu ke Riau Diprotes Mahasiswa Karena Dinilai Tidak Substantif dan Tidak Relevan

- Redaksi

Kamis, 10 Juli 2025 - 01:34 WIB

5062 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PEKANBARU | Rencana kunjungan anggota DPR RI dari Komisi V, Adian Napitupulu, ke Provinsi Riau menuai penolakan dari kalangan mahasiswa. Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Riau (BEM Se-Riau) menyatakan sikap tegas menolak kedatangan Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI tersebut karena dinilai berpotensi memperkeruh suasana daerah yang tengah berupaya memulihkan kerusakan lingkungan, khususnya di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo. Rabu (09/07/2025).

Dalam pernyataannya, Koordinator Pusat BEM Se-Riau, Teguh Wardana, menilai kehadiran Adian Napitupulu justru bisa mengganggu fokus dan konsentrasi masyarakat serta pemerintah daerah yang saat ini sedang terlibat aktif dalam upaya pemulihan kawasan konservasi. Menurutnya, Adian tidak memahami secara utuh dinamika lokal dan rentannya situasi sosial di tengah perjuangan lingkungan yang sedang berjalan.

“Jika kunjungan ini hanya bersifat politis dan tidak menyentuh substansi permasalahan rakyat Riau, kami anggap itu bentuk intervensi yang tidak relevan. Kehadiran beliau bisa memperkeruh kondisi sosial dan lingkungan yang saat ini masih rapuh,” ujar Teguh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia juga menyoroti pernyataan-pernyataan Adian sebelumnya yang dinilai tidak mencerminkan empati terhadap perjuangan lokal, khususnya terkait konflik agraria, perambahan hutan, dan pelemahan budaya Melayu yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Riau.

“Kami khawatir, ucapan maupun sikap yang tidak selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal akan memicu kegaduhan baru di tengah masyarakat. Ini bukan soal politik, tapi soal menjaga harmoni sosial dan ekologi yang selama ini telah rusak akibat kelalaian banyak pihak,” tambahnya.

Teguh menjelaskan bahwa kawasan Taman Nasional Tesso Nilo saat ini tengah menjadi fokus perhatian publik karena kerusakan masif yang terjadi akibat aktivitas perambahan hutan untuk perkebunan sawit ilegal. Lebih dari 60.000 hektare kawasan hutan yang dulunya menjadi rumah bagi satwa langka seperti Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, dan Beruang Madu kini telah berubah menjadi kebun sawit yang dikuasai oleh oknum tertentu.

“Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal kedaulatan negara. Bagaimana mungkin kawasan konservasi negara bisa dikuasai individu atau kelompok tanpa penegakan hukum yang tegas?” ujar Teguh dengan nada prihatin.

Ia juga menegaskan bahwa perjuangan masyarakat dan pemerintah daerah saat ini sedang mengarah pada restorasi kawasan hutan yang telah digarap secara ilegal. Dalam konteks ini, Teguh menilai kedatangan tokoh nasional yang tidak memahami kompleksitas situasi justru bisa membelokkan arah perjuangan yang sudah terbangun.

“Apalagi jika kedatangan itu hanya untuk kepentingan personal atau pencitraan politik menjelang tahun politik. Kami menolak keras karena kami sedang membangun sesuatu yang lebih besar: masa depan ekologi dan keharmonisan sosial Riau,” ujarnya.

Penolakan BEM Se-Riau bukanlah tanpa dasar. Mereka menilai kunjungan tanpa urgensi yang jelas, di tengah isu sensitif seperti konflik lahan dan degradasi lingkungan, bisa memantik ketegangan baru. Terlebih, masyarakat Riau dinilai mulai mencapai titik kestabilan sosial pasca gelombang protes dan konflik agraria yang sempat menguat dalam beberapa tahun terakhir.

Teguh juga menyampaikan bahwa penolakan ini tidak bersifat personal. Namun ia menegaskan bahwa siapapun yang datang ke Riau, terlebih sebagai pejabat publik, harus memahami sensitivitas daerah dan menghargai perjuangan lokal.

“Riau bukan panggung retorika. Jika datang hanya membawa narasi tanpa solusi, lebih baik tidak datang sama sekali. Kami tidak ingin perjuangan kolektif masyarakat Riau dirusak oleh wacana kosong yang tidak berdampak,” tegasnya.

Sebagai bentuk konsistensi sikap, BEM Se-Riau menyatakan siap menggelar aksi unjuk rasa secara damai jika kunjungan tetap dilakukan tanpa penjelasan yang transparan dan tanpa tujuan yang mendukung perjuangan rakyat Riau. (ROS H)

Berita Terkait

Kepsek SMAN 9 Pekanbaru Imbau Jangan Sebar Hoaks soal Perundungan, Tunggu Hasil Polisi
Diduga Cederai Nama Baik Dan Sebar Fitnah, Ketum DPP AMI Ajak Pers dan LSM Laporkan Oknum Ananda Furqon ke Mapolda Riau
Polri Tegaskan Komitmen Penyidikan Berbasis Bukti Ilmiah Lewat Supervisi Puslabfor di Polda Riau
Ketua DPD PWMOI Pekanbaru Ingatkan Dinas Pendidikan: Anak Yatim dan Tidak Mampu Harus Diprioritaskan Masuk Sekolah Negeri

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 13:08 WIB

“Anggota Polsek sukodadi laksanakan patroli Pengaturan lalu lintas pagi diwilayah kecamatan sukodadi untuk kegiatan penyebrangan masyarakat”

Rabu, 1 Oktober 2025 - 12:20 WIB

“Polsek modo lakukan monitoring P2B, Dalam upaya kominmen nya mendukung ketahanan pangan diwilayah kecamatan Modo”

Rabu, 1 Oktober 2025 - 12:08 WIB

“KEGIATAN UPACARA DLM RANGKA PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA DI WILAYAH KECAMATAN BLULUK KABUPATEN LAMONGAN”

Rabu, 1 Oktober 2025 - 11:41 WIB

“Polsek Sukorame patroli obyek vital guna untuk mencegah tindak kejahatan 3C diwilayah Sukorame “

Rabu, 1 Oktober 2025 - 11:40 WIB

“Anggota Polsek Sukorame Intensifkan patroli mobiling dini hari pastikan Harkamtibmas wilayah yang kondusif”

Rabu, 1 Oktober 2025 - 07:09 WIB

“Polsek sambeng laksanakan pengaturan lalu lintas pagi antara lain penyebrangan masyarakat “

Rabu, 1 Oktober 2025 - 06:55 WIB

“Polsek glagah laksanakan patroli obyek vital untuk cegah dan tangkal tindak kejahatan 3C “

Rabu, 1 Oktober 2025 - 06:50 WIB

“Polsek Karangbinangun patroli dialogis untuk memberikan himbauan pesan kamtibmas kepada warga secara humanis”

Berita Terbaru