Lamongan | www.kupastuntas86.com-
Pelaksanaan debat ke pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lamongan berjalan cukup menarik. Dalam debat yang mengambil tema “Strategi Memajukan Daerah Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Lamongan” pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati nomor urut 2 Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA., M.EK dan Dirham Akbar Aksara, ST atau Yes-Dirham dinilai lebih unggul, bahkan banjir pujian dari netizen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu terlihat dari komentar netizen dalam live streaming kanal Youtube. Calon Wakil Bupati nomor 2 dinilai melebih ekspektasi. Hal itu terjadi karena penguasaan materi sangat baik dan penyampaiannya sangat komunikatif, semakin menguatkan calon bupati nomor 2 tidak perlu diragukan lagi karena sudah memiliki pengalaman memimpin Lamongan.
“Cawabup no 2 melebihi ekspektasi, baik sekali penguasaan materi maupun penyampainnya. Kalau cabup nomor 2 sih sudah kelihatan lebih dari cabup nomer 1, mungkin karena pengalaman memimpinnya selama 1 periode, salut pasangan no 2,” komentar pemilik akun @KURNIAWANEKOYUWANTO.
“Ngisin2i paslon 01, Tak kiro luweh apik, lha kok nemen poll (memalukan paslon 01, saya kira lebih baik, ternyata parah banget),” timpal netizen berakun @Andy-pg2zt.
“Paslon 01 kok baca terus ya,” komentar netizen @Ach.Noviand
“02 menang,” kata @itasriwijayanti7556.
Tidak hanya itu dalam debat pun terasa ada keganjilan, dimana cabup nomor 1 Ghofur salah dalam mengambil “kerpekan”, namun tetap dibaca, besar kemungkinan dikarenakan nervous sehingga jawaban tidak sinkron dengan pertanyaan yang diberikan.
Dalam debat yang berjalan enam segmen tersebut, paslon nomor urut 2 Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA., M.EK dan Dirham Akbar Aksara, ST mengaku akan konsisten menjadikan Kabupaten Lamongan sebagai lumbung pangan sekaligus ketahanan pangan dan mendorong swasambeda pangan sebagaimana yang dicita-citakan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Yuhronur Efendi menjelaskan, Kabupaten Lamongan tidak memiliki sumber daya energi (SDE). Tetapi Lamongan memiliki potensi produksi Padi terbesar di Jawa Timur dan produk perikanan baik budi daya maupun tangkap memiliki potensi nomor 2 di Jawa Timur.
“Kami konsisten menjadikan Lamongan sebagai lumbung pangan, ketahanan pangan dan swasembada pangan,” tegasnya.
Pada periode pertama menjadi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengaku kondisi masyarakat terpuruk karena covid-19. Tetapi tidak perlu lama, secara berangsur masyarakat berhasil bangkit dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan.
“Saya melakukan berbagai percepatan pembangunan sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat,” tandasnya.
Sumber:(Lek Pung)
(Redaksi)