MEDAN I KUPAS TUNTAS 86 – Pada Umumnya Setiap Pelanggan disebuah tempat makan resto haruslah nyaman ketika ia meninggalkan kendaraannya di Parkiran yang di sediakan oleh pihak Pengelola, agar Pelanggan tersebut tak khawatir pada saat meninggalkan kendaraannya sekedar untuk bersantai ditempat makan resto favoritnya di kota medan.
Lain pula dengan Pelanggan yang satu ini dari sekian begitu banyaknya pelanggan yang datang, namun ia kecewa terhadap pihak pengelola yang kurang bertanggungjawab atas kehilangan kendaraannya. Terlebih lagi tukang parkir yang berjaga juga tidak bertanggungjawab di lokasi halaman Parkir MeGacoan Jalan Sisingamangaraja No.61a, Teladan, Kec. Medan Kota, Sumatera Utara.(Selasa, 28/11/2023)
Awalnya biasa-biasa saja ketika dua orang Guru yang mengajar di SDN Sei Blumai Tanjung Morawa hendak makan di tempat makanan favoritnya di MeGacoan SM Raja sekira pukul.13:00 wib dan memarkirkan sepeda motornya, setelah itu ia diberikan karcis oleh pihak pengelola Parkir. Setelah selesai ia makan mie gacoan, kedua orang guru tersebut hendak pulang ke rumahnya sekira pukul.14:30 wib, ia dapati sepeda motornya di parkiran sudah tidak berada ditempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu kedua orang Guru ini bertanya ke tukang parkir, kalau dirinya kehilangan satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam list hijau dengan bernomor Polisi BK 2406 MBF, namun mereka dapati raut wajah tukang parkir hanya sekedar tersenyum serta jawaban yang tak mengenakan terhadap korban yang kehilangan.
Dan kurang puasnya kedua orang guru tersebut, menanyakan hal ini kepada pihak pengelola MeGacoan SMRaja, agar membuka kamera pengawas CCTV yang terpantau 24 jam, setelah dilihat lewat kamera CCTV ternyata sepeda motornya Raib(Hilang) diambil maling, setelah dilihat lebih teliti sepeda motornya dibawa kabur oleh 2 orang Perempuan yang mengenakan baju hitam dan putih.
Ketika Dua orang guru saat dimintai keterangan oleh awak journalis, mengatakan “Sekitar pukul 14.30 kami mau pulang, ternyata sepeda motor kami sudah tidak ada di area parkiran. Kami menanyakannya ke tukang parkir namun respon tukang parkir menjawab sambil tersenyum, kami merasa curiga, sabab kami tanya kok malah tukang parkirnya tersenyum, dan kami berkata kepada tukang parkir bagaimana tanggung jawab mereka sebagai tukang parkir dan kami sempat cekcok dengan tukang parkir karena tidak ada tanggung jawab dari mereka terhadap tugasnya.” Pungkas guru merasa kecewa.
Lanjutnya lagi, “Memang kami khilaf bahwa kunci kami tinggal di sepeda motor, setidaknya tukang parkir benar-benar melihat nomor parkir setiap kenderaan yang keluar, tukang Parkir kan banyak disitu yang jaga, ada sekitar 3-4 orang gitulah, Kemudian kami bilang ke mereka, jangan mau uangnya saja lain kali sebaiknya karcis itu nomor plat BK yang ditulis bukan nomor biasa dari pihak megacoan. Tapi tukang parkir bilang kalo seperti itu lama, takutnya macet karena berada dekat lampu merah, kan aneh jawabannya, Lalu tukang parkir itu memanggil manajer pihak Mie Gacoan bahwasanya kami kehilangan sepeda motor.”
“Lalu kami meminta Pihak mie gacoan dari menejernya untuk memastikan, melihat membuka cctv kepada kami, anehnya kami tidak boleh merekam lewat handphone, alasannya pihak polisi yang bisa merekam, tapi ketika diminta rekaman cctv sama polisinya, malah polisinya cuma ngasih foto, kami meminta rekaman Cctv nya tidak dikasih, inikan aneh juga.” Sambung Fara Fazira Ihsan sebagai guru yang mengajar di SDN Sei Blumai Tanjung Morawa.
Saat ini korban mengalami kerugian satu unit sepeda motor beserta 2 helm dan 2 jaket, 1 helm hitam dan 1 helm pink corak dan warna jaket kuning kunyit dan jeans Lee. Atas kerugian korban kurang lebih sebanyak 17juta Rupiah dan telah membuat laporan ke Polsek Medan Kota dengan nomor laporan LP/B/737/XI/2023/SPKT/POLSEK MEDAN KOTA/28/11/2023. ( TIM )