Kutacane, Kupas Tuntas 86
Musibah banjir bandang susulan terjadi di Desa Kuning 1, Cinta Damai, Rikit Bur dan Lawe Dua (20/11) malam pukul 19.00 WIB menjadi banjir bandang susulan yang terparah dengan merusak lebih kurang 20 unit rumah dan 1 (satu) warga Desa Rikit Bur Kecamatan Bukit Tusam meninggal dunia hanyut terseret arus banjir bandang hingga sejauh 10 km dari titik lokasi pertama hanyut dan pada pagi hari ini, Selasa, (21/11) Pukul 9.30 WIB jenazah korban banjir telah ditemukan di parit irigasi oleh Tim Sar, TNI /Polri dan dibantu masyarakat setempat.
Pantauan terkini untuk jalan lintas Kutacane-Medan mulai dari Desa Kuning 1, material lumpur masih menumpuk tebal di sepanjang jalan, mencapai Desa Cinta Damai sehingga menyebabkan kemacetan yang cukup panjang serta menyulitkan bagi para pengendara roda 2 (dua) dan 4 (empat) untuk melalui jalan lintas tersebut.
Dalam menyikapi musibah banjir , di beberapa titik lokasi banjir, Polres Aceh Tenggara dan Kodim 0108, bahu membahu bekerja sama memberikan bantuan berupa tenaga kepada masyarakat untuk membersihkan sisa-sisa material lumpur yang masih menumpuk tebal di sejumlah rumah warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di lokasi banjir bandang sepasang suami istri tengah mencari dan mengumpulkan baju mereka yang telah hanyut terbawa banjir bandang yang masih bisa untuk dipakai kembali.
Tim Kupas Tuntas 86 mencoba mendekat dan menanyakan perihal awal kejadian banjir bandang ini datang hingga menyebabkan 1 (satu) orang warga Desa Rikit Bur Kecamatan Bukit Tusam meninggal dunia akibat terseret arus banjir bandang.
” Selesai shalat maghrib, saya bersama istri sedang makan malam, belum selesai kami makan suara gemuruh air terdengar kencang dan itu sangat menakutkan sekali, lalu saya mencoba melihat kebelakang dan tiba-tiba air sudah masuk ke rumah kami, untuk menyelamatkan diri dari amukan banjir kami langsung lari menuju ke depan rumah hanya dengan membawa beberapa berkas surat-surat saja selain berkas surat-surat tak ada lagi yang dapat kami bawa hanya tinggal baju di badan ini saja.. ” Ucap Ahmad beserta istrinya dengan rona wajah yang sedih akibat tempat tinggal mereka telah rata akibat disapu banjir bandang tadi malam.
” Win, untuk panggilan korban yang telah meninggal, pada saat itu sebenarnya korban ingin menyelamatkan kedua orang tuanya yang tengah sakit, niat korban ingin menyelamatkan kedua orang tuanya dari amukan banjir bandang, naas ia sendiri yang harus menjadi korban ganasnya banjir bandang tadi malam, padahal kedua orang tuanya telah terlebih dulu diselamatkan oleh adiknya yang saat itu berada di rumah. ” Tutur pasangan suami istri paruh baya ini menjelaskan.
Terkait banjir bandang susulan tadi malam Kupas Tuntas 86 mencoba menemui Pimpinan BPBD Agara namun Pimpinan BPBD Agara tengah bersama PJ Bupati Agara untuk meninjau langsung desa terdampak banjir bandang lewat Kabid Rehan Rekon Waspada Indonesia menanyakan perihal banjir bandang.
” Langkah pertama yang diambil BPBD Agara terkait pada saat banjir bandang, melakukan evakuasi warga terdampak banjir ke daerah yang lebih aman karena kita khawatirkan akan ada banjir susulan yang lebih parah, namun ternyata tidak ada lagi dan untuk saat ini kita telah mendirikan Posko Kesehatan, Dapur Umum, Posko Pelayanan Banjir Bandang sesuai arahan dari Pimpinan. ” Ungkap Dodi selaku Kabid Rehan Rekon.
” Prakiraan BMKG Aceh dalam 3 (tiga) hari kedepan ini Kabupaten Aceh Tenggara masih dilanda hujan dengan intensitas sedang dan tinggi, diharapkan kepada masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara tetap waspada ” Tutup dodi.
Hariyanto Selian