LANGKAT I KUPAS TUNTAS 86 – Desa Telaga Jernih, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, menggelar acara akbar ‘Gebyar Seni Budaya 1Syuro dan Bersih Deso’ tepat di depan halaman Kantor Balai Desa Telaga Jernih, dimana Kepala Desa (Kades) Srianto dengan senang mengundang seluruh warganya yang mayoritas Jawa dari seluruh dusun, pada Senin, sekira pukul 20.00 Wib s/d Selesai.(31/7/23)
Disaat awak media yang bertugas meliputi langsung Pagelaran seni Campursari dengan Tarian Rahwono Gugur yang kocak, Video Conference (Vidcon) bersama Gubernur Jawa Tengah Pakde GANJAR PRANOWO, tarian Thayub, dan beberapa ucapan kata sambutan termasuk dari sesepuh Sobiran, Camat Secanggang Persadanta Sembiring SH MAP, Kanit Binmas Polsek Secanggang Muliono, permainan gamelan yang punya khas tersendiri, dan Wayang Kulit oleh Ki Dalang Sunardi ini digelar pun dengan tampak sangat meriah dan dihadiri oleh lebih dari 1000 warga di lokasi yang sudah dipadati masyarakat yang tampak sangat antusias sejak sore harinya, termasuk dari para komunitas pecinta Gamelan, Tari-tarian, Wayangan Se-Kabupaten Langkat dan bahkan dihadiri oleh para pemain gamelan dari Kabupaten Sergai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penampilan hiburan rakyat atau sering disebut campursari ataupun congkean (istilah Jawa) bertujuan untuk menghibur para tamu undangan dengan alat musik jawa campuran tradisional dan modern, sungguh sangat menarik perhatian para pecinta musik dagelan Jawa.
Tampak hadir dalam undangan acara pagelaran sebagai penyelanggara Kolaborasi Tim Sumut Rumah Kita untuk Pak Ganjar Pranowo di Provinsi Sumut, disiarkan langsung oleh Radio Perkasa FM Langkat yang juga didengar oleh warga di Kota Semarang, Dan sudah tentu acara ini telah disiarkan secara live streaming serta pastinya didengar dan nobar dengan Bapak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, semakin membuat heboh para penonton dan warga yang hadir semakin luar biasa semangat dan sangat senang sekali, walau tidak bisa berdampingan langsung menonton dengan beliau.
Koordinator wilayah Sumut Rumah Kita Mas Nanang Gati berkolaborasi bersama Kades Srianto sebagai inisiator suksesi acara akbar ini, diketahui pula bahwa acara ini digelar sampai pagi dini hari sebagai bentuk respon positif pelestarian budaya Jawa di Nusantara khususnya untuk Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Lebih lanjut, wayangan kulit Lakon ‘Semar Bangun Khayangan’ ini sendiri punya makna mendalam. Filosofi dalam Lakon ini mengandung makna bahwa ‘Semar’ adalah jelmaan dari dewa yang ternyata diatas para dewa, ‘Semar’ juga udah tau apa yang akan terjadi di masa depan, Semar ini termasuk pengayom para raja-raja, dan Semar adalah orang yang disepuhkan/dituakan.
Saat wayangan yang dimainkan oleh Ki Dalang Sunardi yang beralamat tinggal di jalan Bromo Medan yang menjadi dalang. Masyarakat yang hadir bisa menyaksikan langsung di tempat lapangan terbuka, tampak warga sangat menikmati sajian makanan dan minuman secara gratis dari panitia penyelenggara secara keseluruhan.
Kades Srianto dalam memberikan kata sambutannya dikatakannya, “Terimakasih kepada para pendukung atas terlaksananya acara malam ini, terkhusus kepada Mas Nanang Gati beserta Tim Sumut Rumah Kita serta tidak lupa kepada seluruh lapisan masyarakat di Desa Telaga Jernih Kecamatan Secanggang dan para Kadus yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu”.
“Dengan adanya gelaran ini, mudah-mudahan dapat tentunya kita laksanakan tiap tahunnya asalkan saya tetap sehat serta dalam Lindungan Allah SWT”, ucapnya lagi di depan ribuan warga yang sangat berantusias hingga memadati balkon pemain gamelan dan tidak kebagian bangku yang sudah disiapkan panitia yang diperkirakan sudah mencapai dari seribu kursi.
Dan saat yang dinanti nanti akhirnya tepat pukul 22.00 wib malam saat warga disuguhkan Video Conference (Vidcon) bersama Langsung pak Ganjar Pranowo beliau berpesan kepada para warga terkait nonton bareng wayangan kulit dikatakan nya, “Wayang itu identik dengan karakter budi pekerti hidup leluhur kita yang akur dan makmur, dengan hati yang baik Insyaallah sudah pasti saya senang sekali melakukan hal-hal yang baik kepada bapak dan ibu sekalian yang telah hadir”, ungkap Ganjar Pranowo.
Hasil pantauan awak media di lokasi langsung, bahwa Pak Ganjar Pranowo, memberikan tanda bentuk tangan sangat menyukai acara ini, dan pula langsung suasana menjadi sangat sumringah tiba-tiba terlebih dengan senyuman manisnya muncul di layar.
Warga pun sangat berharap kepada pak Ganjar Pranowo dapat datang langsung ke Desa Telaga Jernih, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat saat awak media menanyai salah satu penonton pagelaran wayang kulit yang sangat meriah sekali pada malam ini.
Namun ada hal yang menarik bahwa di Desa Telaga Jernih Kecamatan Secanggang yang selama ini dikenal desa transmigrasi, ternyata sangat kompak terhadap persatuan jawanya, dan desa inilah yang 90% penduduknya adalah rata-rata suku Jawa.(TIM)